Pasar Magelang Kebakar

Berduka, sedih, negatif tingking dan hanya bisa merenung apa yang akan dilakukan. Sedikit gambaran dari ratusan pedagang yang kiosnya terbakar, termasuk saya yang juga pasrah dengan apa yang sudah terjadi. Januari kemarin saya mencoba berdagang di pasar Rejowinangun peninggalan Mbah yang meninggal tepat satu tahun Februari kemarin, Mencari seribu perak disana memang sulit tapi kelangsungan hidup masyarakat Magelang jelas bergantung dipasar itu, kumuh memang dan tidak ada perbaikan yang berarti apalagi soal sosialisasi dan simulasi banjir maupun kebakaran.

Pasar tersebut sudah ada sejak dulu, jika anda pernah berkunjung kesana anda pasti merasakan perbedaan dengan pasar-pasar yang biasa anda jumpai. Di sana pedagangnya rata-rata adalah kaum sepuh (lanjut usia), Mobilitas di pasar Rejowinangun sangatlah tinggi. Saat anda sedang terlelap dengan kasur yang empuk dan tidak demikian pedagang sayur yang terletak di depan bangunan yang kini tingallah puing mulai membuka lapak beralaskan kayu dan karung. Tua, renta yang sepantasnya berada di rumah, mengangkat karung (seperi memiliki tenaga ekstra). Menjelang siang gerbang sudah dibuka, mereka begitu bersemangat menjalani aktifitas kesehariannya, begitu menyenangkan keidupan di pasar itu, gelak tawa selalu terdengar di setiap sudut los, tidak akan terasa suntuk ataupun penat sekalipun masalah mendera. Sopan dan santun terucap dan antar padagang maupun pembeli sehingga tercipta kehidupan yang selaras dan seimbang. Sampai menjelang Magrib pasar sudah terkunci rapat, Kebanyakan dari mereka memang sudah berjualan lama dan tidak ingin meninggalkannya. seperi almarhum mbah, beliau mulai usaha berdagang saat berusia 13 tahun bahkan sebelum pasar tersebut terbangun. Dimulai dengan berjualan kecil-kecilan sampai kini memiliki 2 los pasar yang dijadikan satu yang sekarang tinggallah cangkir kaleng peninggalan almarhum, hari-harinya hari-harinya didedikasikan untuk pasar dan keluarga. Di bantu dengan Mba Klini yang kini berada di RSJ karena beban pikiran yang dialami, pelanggan yang kebanyakan tentara maupun pensiunan setia membeli barang-barang yang dibutuhkan baik satuan maupun borongan. saat kesehatannya terganggu barulah beliau tidak berdagang sampai beliau menghembuskan nafas terakhir di RSU, begitu pula yang dialami pedagang lainnya. Memulai usahanya dari nol hingga terbangun pasar yang tertata secara trdisional, mungkin semangat itulah yang membuat pedagang berusia lanjut enggan meninggalkan pasar atau bisa juga dikatakan kalau masyarakat magelang memang giat berusaha.

Warisan keluarga!!! Ya, banyak diantara mereka yang meneruskan usaha keluarganya di pasar yang saat ini sedang di batasi garis kuning untuk penyelidikan asal muasal bermuara api, mereka generaasi penerus kedua ataupun ketiga di keluarganya termasuk kami sekeluarga yang kemarin sempat melanjutkan usaha almarhum mbah. Walaupun sekarang ini bukan merupakan tumpuan hidup kami karena masing-masing sudah memiliki kesibukan dan pekerjaan lain tetapi apa yang akan dilakukan untuk kelanjutannya kami belum tahu. Beda lagi dengan mereka yang memang perekonomian bertumpu di pasar itu, “ berapa kerugian yang mereka alami akibat si jago merah “, kebingungan kini sedang mereka hadapi “ harus berbuat apa? Mau dagang dimana? Modal dari mana? “.

Sebelum pasar meninggalkan kenangan yang begitu mendalam, sempat terdengar kalau pasar akan di rehab yang membaut penghuni pasar geger dengan ketidak setujuan kebijakan tersebut karena mereka beranggapan akan membuat susah mereka saja. Mengingat kondisi yang mereka alami, siapa yang tidak beranggapan kalau pasar memang sengaja di bakar. Jika kita flash back kembali apa yang terjadi dengan pasar-pasar di Indonesia yang akan direncanakan pembangunan pastinya akan terjadi kebakaran, namun Pemkot maupun aparat-aparat yang terkait akan menggunakan berjuta alasan-alasan yang menunjukan rasa kemanusiaan mereka terhadap warganya. Tetapi hal ini terjadi sama persis dengan kejadian-kejadian sebelumnya, apa ini cara mereka untuk kesuksesan rencana kepentingan dan keuntungan golongan!! Apakah ini sudah menjadi tradisi di bangsa ini!!! Mengapa kejadian ini berlangsung malam hari saat tiada lagi aktifitas di pasar, tepat di samping pasar terdapat sungai kecil yang mempunyai ketinggian antara 4-5 meter. Apa belum cukup untuk membantu blanwire untuk memadamkan api? Atau saat itu memang sengaja aliran air ditutup? Pasalnya memang setiap saat sering sekali di tutup, mungkinkah ini bagian dari rencana mereka? Atau mungkin memang keadaannya sulit dikendalikan. Tetapi disisi lain mereka juga manusia yang juga mempunyai rasa kemanusiaan, jika kita berfikir positif “ Apakah mereka tega membumi hanguskan kios dan dagangan yang akan membuat rakyatnya sengsara! Apakah mereka tega membuat miliaran rupiah terbakar “ bisa saja api diakibatkan dari hal lain, puntung rokok misalnya atau bahkan arus pendek. Ironis memang kejadian ini berlangsung begitu cepat hingga tak satu pun barang yang tak bisa diselamatkan, hanya satu yang bisa kita katakan “ semua itu hanya titipan Allah “ semoga kita dapat mengambil hikmah dari kejadian ini, semoga dapat ganti yang lebih baik dan semoga saja kejadian ini tidak terulang lagi.

Beritanya juga disini :
Azka
Mushanafi
Liputan6

Fotonya juga disini :

Fotonya bagus2 lho


Khusus untuk Mae, maaf aku tidak dapat menjaga dan menggunakan jerih payah Mae dengan baik. Aku belum sempat menepati janjiku, aku akan berusaha melakukan yang ternbaik untuk keluarga, aku juga memohon maaf untuk segala tindak tanduk mamah kepada Mae. Semoga Mae tenang di sana, aku percaya Mae ada di tempat yang layak
Aku kangen.………………

Komentar :

ada 3 komentar ke “Pasar Magelang Kebakar”
Azka M. Satyananda mengatakan...
pada hari 

tu udah tak posting potonya!!!!!
gawat banget, moso bangunannya dah kaya fondasi gedung mau dibuat!!!!
trus maun poto" gak dibolehin sama pulisi" jahanam yang menjaga, anaknya pak gik meninggal tadi pagi a.n. Salma Rahmawati, kasian lho dr lair gak nangis", trus gak bisa ee', kalo makan lewat hidung, pokoknya gitu lah..........

Anonim mengatakan...
pada hari 

kakak saya, sahabat saya, jadi korban dalam kebakaran ini, dagangan mereka habis....

De Nature Herb Medicine Number 1 mengatakan...
pada hari 

obat alami kondiloma akuminata

obat alami kutil di kemaluan

obat untuk kutil di kemaluan kutil di daerah kemaluan

obat kutil pada kelamin kumpulan

obat kutil di kemaluan 

obat virus condyloma

obat tradisional condyloma

obat salep condyloma

www.anabaptistblog.blogspot.com